24 Juli 2009

Seniman Akar Rumput di Era Post Modern

Oleh. Dian T Indrawan


Di era post modern ini masih banyak kesenjangan status antara seniman lulusan institusi seni dan seniman yang notabene bukan dari institusi seni. yang menjadi pertanyaan besar disini adalah apakah yang dimaksud dengan seniman akar rumput? apakah bisa perupa, penari ataupun pelaku seni lain yang bukan dari institusi seni bisa disebut dengan seniman? ataukah seniman itu sendiri harus bergelar Sarjana Seni? Di Era ini seni bukan lagi disebut dengan seni semata tapi juga dilihat dari segi kebutuhan dan manfaat.


Seniman akar rumput yang disini adalah para pelaku seni yang dilatarbelakangi bukan dari institusi seni. Misal seorang Arsitektur yang mana pekerjaan mereka sangatlah membutuhkan imajinasinya untuk menciptakan sebuah karya seni berupa bentuk bangunan yang indah dan nyaman untuk ditempati. Contoh lainnya adalah bagaimana seorang Fashion Design menciptakan sebuah karya-karyanya laik untuk diperagakan oleh peragawati. Dari beberapa contoh tersebut diatas apakah seorang arsitektur dan perancang busana ini dapat disebut sebagai seniman dibidangnya? Menurut pendapat saya, mereka semua adalah pelaku seni yang karya-karyanya pantas untuk disandingkan dengan pelaku seni lainnya yang dilatarbelakangi oleh institusi seni. Dalam proses pengerjaan karya-karya mereka juga menggunakan sebuah sketsa yang mana sketsa itu pula juga diajarkan di institusi baik seni maupun non seni.


Dari pembahasan yang telah terurai diatas, sebenarnya kita sudah mendapatkan sedikit gambaran tentang seniman akar rumput. Lalu apakah semua pelaku seni ini juga harus bergelar Sarjana Seni (S.Sn)? Dari hasil wawancara yang beberapa hari yang lalu saya lakukan dengan beberapa responden, mereka memberikan padangannya tentang para pelaku seni itu sendiri.


”Menurut saya, pelaku seni tidak harus berasal dari institusi seni, malahan banyak sekali pelaku seni bukan dari institusi seni dan tidak bergelar Sarjana Seni. Contoh nyata yang bisa kita lihat bersama disini, tokoh arsitektur yang sedang pameran lukisannya disini bukanlah bergelar Sarjana Seni melainkan Sarjana Teknik.” Ungkap Candra Dewi yang saya temui di galerinya beberapa waktu yang lalu. Ibu satu anak ini juga menjelaskan bahwa seniman yang non institusi seni juga harus di sandingkan sama dengan seniman yang dilatarbelakangi institusi seni.


Namun berbeda dengan pendapat Tiyo Nugraha, seorang perupa asal Semarang ini menyatakan bahwa sebaiknya pelaku seni itu, harus dari institusi seni walaupun di era post modern ini pelaku seni lahir bukan dari latar belakang institusi seni.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
SPOT ABU-ABU - Free Blogger Templates, Free Wordpress Themes - by Templates para novo blogger HD TV Watch Shows Online. Unblock through myspace proxy unblock, Songs by Christian Guitar Chords